Minggu, 02 September 2012

PROPOSAL PENYEDIAAN BIBIT SAPI, KAMBING DAN BABI KAB. SERUYAN


RINGKASAN EKSEKUTIF


              Ditinjau dari jenis lapangan usaha, di Kabupaten Seruyan sektor peternakan merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar. Bertolak dari kenyataan ini tentunya upaya-upaya atau kebijakan yang dilakukan yang mengarah pada aspek penumbuhan maupun pengembangan dalam mewujudkan pembangunan peternakan, Kabupaten Seruyan memiliki luas wilayah + 16.404 Km2 yang meliputi 10 (sepuluh) kecamatan terdiri dari 100 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk 159.639 jiwa. Wilayah Kabupaten Seruyan memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan pertanian dan peternakan, hal ini didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, tersedianya tenaga kerja dan sumber daya manusia, juga ditunjang oleh sarana dan prasaran.
              Populasi ternak di Kabupaten Seruyan Tahun 2011adalah sapi potong  6.587 ekor, kerbau 15 ekor, kambing 5.898 ekor, domba 849 ekor, babi 1.454 ekor, kuda 5 ekor, ayam buras 69.930 ekor, ayam pedaging 17.000 ekor dan itik/bebek 31.314 ekor. Jenis rumput yang tumbuh di Wilayah  Kabupaten Seruyan cukup beragam dan belum termanfaatkan secara optimal.  Populasi ternak yang ada dibandingkan dengan luas lahan yang tersedia masih memiliki peluang yang sangat besar untuk pengembangan peternakan.
Berdasarkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang telah kami susun, dana sebesar Rp. 1.560.000.000;- diproyeksikan untuk penyediaan bibit ternak sejumlah600 (enam ratus)ekor yang proses pengadaannya kami percayakan kepada pemerintah pusat (lelang pusat).

Secara indikator kinerja, Bantuan Infrastruktur Ekonomi Dana Efisiensi TA. 2012 dapat dinotisikan sebagai berikut :

-       Input
Dana penyelenggaraan kegiatan sebesar Rp. 1.560.000.000;-

-       Output
Tersalurnya dana sebesar Rp. 1.560.000.000;-

-       Outcomes
Tersedianya bibit ternak sebanyak 600 (enam ratus) ekor

-       Manfaat
Dengan mengembangkan produksi peternakan di Kabupaten Seruyan harus didukung dengan penyediaan bibit ternak yang unggul dan ketersediaan pakan yang berkualitas secara kontinyu.

-       Dampak
Terdukungnya percepatan pengentasan kemiskinan di kabupaten Seruyan dengan adanya Program ini.

Amanah dan kepedulian pemerintah pusat melalui Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dalam wujud bantuan Infrastruktur Ekonomi Tahun Anggaran 2012 mudah-mudahan dapat kami selenggarakan  dengan baik dan dapat memberikan nilai tambah yang berdaya dan berhasil guna sebagai upaya percepatan pembangunan ekonomi di Desa/ Kelurahan tertinggal di Kabupaten Seruyan serta dalam mendukung Program Pengentasan Kemiskinan baik dari tahun 2012 sampai dengan seterusnya.








KATA PENGANTAR


          Proposal ini disusun untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai pembangunan bidang peternakan yang telah dilakukan di Kabupaten Seruyan sejak awal pembentukannya pada Tahun 2002 sampai dengan sekarang.
          Cukup banyak kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya, salah satu diantaranya adalah  keterbatasan Anggaran Daerah.  Guna lebih meningkatkan pemerataan pembangunan bidang peternakan hingga menyentuh semua lapisan masyarakat pertanian peternakan, diperlukan  dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat .
          Diharapkan dengan adanya dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Dana Tugas Pembantuan Tahun  Anggaran 2012dan tahun-tahun berikutnya, akan  mampu menunjang pelaksanaan program-program yang telah direncanakan melalui Dana APBD II Kabupaten Seruyan.
          Dengan adanya keterpaduan pembangunan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diharapkan pula akan semakin terasa manfaatnya bagi masyarakat pertanian  pada umumnya dan bidang  peternakan pada khususnya.
Kuala Pembuang,  Juli   2012
Bupati Seruyan,


H.M DARWAN ALI




BAB I
INFORMASI UMUM

A.       KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN SERUYAN
                   Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 07 Tahun 2008 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi bidang pertanian dan peternakan.
1.   VISI
          Visi Pembangunan Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan adalah “Mewujudkan Kabupaten Seruyan sebagai Daerah Pengembangan Agribisnis sehingga terciptanya masyarakat petani yang tangguh, mandiri, berorientasi agribisnis, berwawasan lingkungan dan berbasis pedesaan”.
Penjelasan dari visi tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1).   Mewujudkan Daerah Pengembangan Agribisnis ialah terwujudnya daerah Pengembangan Usaha Agribisnis berbagai komoditi, baik Pertanian (Tanaman Pangan/Hortikultura) maupun Peternakan Kabupaten Seruyan.
2).   Masyarakat Petani yang tangguh adalah masyarakat petani yang dapat bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan baik dari dalam maupun luar, dalam kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan usaha taninya.
3).   Mandiri artinya tidak tergantung kepada bantuan/subsidi baik dari Pemerintah Pusat/Daerah serta dapat melaksanakan usaha taninya sendiri.
4).   Berorientasi agribisnis adalah berkembangnya berbagai kegiatan usaha berbasis pertanian/agribisnis yang mampu memberikan keuntungan yang wajar.
5).   Berwawasan lingkungan adalah meningkatnya peran serta masyarakat dan investasi swasta dalam pengembangan agribisnis dan mewujudkan perekonomian pedesaan.
2.   MISI
          Misi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut :
1).   Meningkatnya pendapatan petani untuk mendorong pertumbuhan sektor terkait dan sektor ekonomi secara keseluruhan.
2).   Mendorong berkembangnya usaha pertanian dengan wawasan agribisnis yang mampu meningkatkan produk pertanian yang berdaya saing.
3).   Meningkatnya ketersediaan komoditas peternakan dalam jumlah cukup, kualitas yang memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui produksi, produktivitas dan pengembangan peternakan.

3.   TUJUAN DAN SASARAN
          Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan menetapkan sejumlah tujuan yang relevan untuk masing-masing misi sebagai berikut :
1).   Misi Pertama : Meningkatkan pendapatan petani untuk mendorong pertumbuhan sektor terkait dan sektor ekonomi secara keseluruhan, dengan tujuan :
·         Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura secara kuantitatif, kualitatif maupun diversifikasi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan bahan baku industri secara lebih mantap.
·         Terwujudnya usaha pertanian berorientasi agribisnis dan agroindustri yang mantap dan berwawasan lingkungan.
·         Meningkatkan produksi hortikultura baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
·         Menumbuhkan kelompok usaha dalam luasan skala ekonomis dan dikelola suatu manajemen usaha.
·         Terseleksinyaberbagaikomoditiunggulan di sektor pertanian.
2).   Misi Kedua : Mendorong berkembangnya usaha pertanian dengan wawasan agribisnis yang mampu meningkatkan produk pertanian primer yang berdaya saing, dengan tujuan :
·         Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dalam jumlah yang cukup, kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan produksi, produktivitas dan pengembanganprodukpanganolahan. 
·         Menjadikanusahapertaniansebagaiusahapokosebagianmasyarakat.
3).   Misi Ketiga : Meningkatkan ketersediaan komoditas peternakan dalam jumlah yang cukup, kualitas yang memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui produksi, produktivitas dan pengembangan peternakan, dengan tujuan :
·         Terwujudnya peningkatan usaha peternakan yang berbasis agribisnis peternakan.
·         Peningkatan kuantitas dan kualitas produk hasil peternakan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.
·         Pemberdayaan peternakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan teknologi tepat guna.
·         Terwujudnya peningkatan populasi ternak.

4.   STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Dalam upaya mewujudkan pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan, diterapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut :
1).   Strategi
a.    Melaksanakan manajemen pembangunan yang bersih, transparan, bebas KKN dan melakukan upaya terus menerus untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi.
b.   Memperkuat koordinasi dalam penyusunan kebijakan, sistem perencanaan dan keseluruhan manajemen pembangunan di lingkup Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan maupun dengan instansi lain termasuk Sekretariat Daerah, alam upaya menjadikan pertanian sebagai salah satu tulang punggung kekuatan ekonomi.
c.    Mendorong perluasan basis produksi, memanfaatkan dan sekaligus melindungi sumber daya pertanian secara optimal agar sumber daya tersebut dapat didayagunakan secara berkelanjutan.
d.   Mendorong pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM agar mampu memanfaatkan peluang ekonomi, perkembangan teknologi, pasar dandinamikapermintaankonsumen.
e.    Memfasilitasi tersedianya sarana dan prasarana, baik fisik maupun produksi hukum dan aturan untuk mendorong perkembangan agribisnis.
f.     Pengembangan pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, mencakup SDM dan fasilitas penunjang.
g.    Mendorong promosi komoditas pertanian sesuai dengan tingkat daya saing masing-masing komoditas.

            2).   Kebijakan
a.    Pengembanganketahananpangandalamrangkapenganekaragamansumberdayapangan, peningkatanproduksihasil pertanian dan peternakan
b.   Pengembanganusahaagribisnispertaniandanpeternakanbaik di bidangperbenihan/bibitmaupunhasildalamrangkapeningkatankesejahteraan petani.
c.    Pengembangan perlindungan tanaman dan peningkatan kegiatan pengendalian penyakit hewan/ternak.
d.   Penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan.
e.    Peningkatan  kemampuan  Sumber  Daya  Manusia  (SDM)  pertanian meliputi : Petani, PPL dan Aparat struktural.
f.     Pemanfaatan kelembagaan petani yang kuat, dinamis, mandiri dan mampu mendayagunakan .  
BAB  II
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
DI KABUPATEN SERUYAN

A.  Potensi dan Peluang
              Kabupaten Seruyan memiliki luas wilayah + 16.404 Km2 yang meliputi 10 (sepuluh) kecamatan terdiri dari 100 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk 159.639 jiwa. Wilayah Kabupaten Seruyan memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan pertanian dan peternakan, hal ini didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, tersedianya tenaga kerja dan sumber daya manusia, juga ditunjang oleh sarana dan prasarana transportasi darat, sungai dan laut yang sangat berperan untuk :
·         Transportasi laut yang menghubungkan Kabupaten Seruyan dengan Pulau Jawa dan sekitarnya.
·         Transportasi darat yang menghubungkan kota-kota di dalam Kabupaten Seruyan, juga dengan Kabupaten Kotawaringin Timur atau ke kabupaten lainnya di wilayah Kalimantan Tengah.
·         Transportasi sungai yang menghubungkan Ibu Kota Kabupaten Seruyan dengan ibu kota kecamatan dan desa-desa yang ada di wilayah Kabupaten Seruyan.
              Populasi ternak di Kabupaten Seruyan Tahun 2011adalah sapi potong  6.587 ekor, kerbau 15 ekor, kambing 5.898 ekor, domba 849 ekor, babi 1.454 ekor, kuda 5 ekor, ayam buras 69.930 ekor, ayam pedaging 17.000 ekor dan itik/bebek 31.314 ekor. Jenis rumput yang tumbuh di Wilayah Kabupaten Seruyan cukup beragam dan belum termanfaatkan secara optimal.  Populasi
ternak yang ada dibandingkan dengan luas lahan yang tersedia masih memiliki peluang yang sangat besar untuk pengembangan peternakan.
              Dalam perspektif pengembangan pembangunan pertanian, potensi dan peluang yang terdapat di Kabupaten Seruyan adalah :
a.        Kebijakan pembangunan Kabupaten Seruyan yang menempatkan pembangunan sektor pertanian sebagai sektor andalan.
b.       Lahan yang masih terbentang luas relatif belum terganggu ekosistemnya, terdapat lahan rawa dan lahan pasang surut yang sangat potensial untuk pengembangan padi.
c.        Berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura tumbuh dengan baik walaupun pada umumnya masih dikelola secara monokultur, subsistem dan tradisional.
d.       Ternak sapi dan unggas cukupberkembang walaupun masih dikelola secara tradisional.
e.        Terdapat Perusahaan Perkebunan Besar Swasta (PBS) Kelapa Sawit dengan ribuan karyawan merupakan pangsa pasar yang cukup menjanjikan.
f.         Letak Kabupaten Seruyan yang strategis cocok untuk dikembangkan menjadi pintu gerbang ekonomi yang juga akan dimanfaatkan oleh daerah lain, yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur. Disamping itu letaknya yang tidak jauh dari Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur-Sampit memberikan peluang pasar yang cukup besar.
g.        Sarana transportasi darat, sungai dan laut yang tersedia sudah memadai, dan saat ini sedang dijajagi untuk transportasi udara, hanya memerlukan
peningkatan sehingga sangat mendukung arus distribusi hasil-hasil pertanian dan peternakan.
Untuk mengembangkan produksi peternakan di Kabupaten Seruyan harus didukung dengan penyediaan bibit ternak yang unggul dan ketersediaan pakan yang berkualitas secara kontinyu.  Bagi masyarakat peternak Kabupaten Seruyan untuk mendapatkan bibit ternak unggul masih mengalami kendala yaitu mahalnya harga dan jauhnya lokasi sumber bibit.

B.  Tujuan  
  1. Memanfaatkan ketersediaan lahan kritis (yang tidak digunakan untuk tanaman pangan) sebagai lahan padang penggembalaan dan kebun hijauan makanan ternak.
2.   Meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas ternak.
3.   Meningkatkan kualitas produksi ternak.
  1. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak yang berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
5.   Memanfatkan lahan pertanian yang terlantar.
  1. Memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada secara optimal. 
C.       Sasaran
Sasaran Pengadaan bibit Sapi, kambing dan Babi di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut :
1.   Meningkatnya  populasi,  produksi dan Produktivitas ternak.
2.   Meningkatnya kualitas produksi peternakan.
3.   Meningkatnya luas areal padang penggembalaan dan lahan hijau makanan ternak di 10 Kecamatan.
4.   Termanfaatkannya lahan pertanian yang terlantar (lahan tidur) di 10 Kecamatan.
5.   Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani peternak.

D.   Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan Pengadaan Bibit Sapi, Kambing dan Babi di Kabupaten Seruyan antara lain :
1. Peningkatan populasi, produksi dan produktivitas ternak
2. Peningkatan kualitas produksi ternak
3.    Penambahan luas Padang Penggembalaan dan kebun HMT
4.    Peningkatan ketersediaan pakan yang berkualitas dan kontinyu
5. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak.

E. Waktu Pelaksanaan dan Lokasi
Kegiatan Pengentasan kemiskinan melalui bidang pertanian dan peternakan dilaksanakan pada tahun2012-2013. Lokasi kegiatan direncanakan tersebar di 10 Kecamatan di Kabupaten Seruyan yaitu :
1.           Kecamatan Seruyan Hulu
2.           Kecamatan Suling Tambun
3.           Kecamatan Seruyan Tengah
4.           Kecamatan Batu Ampar
5.           Kecamatan Hanau
6.           Kecamatan Asam Baru
7.           Kecamatan Danau Sembuluh
8.           Kecamatan Seluluk
9.           Kecamatan Seruyan Hilir
10.        Kecamatan Seruyan Hilir Timur

BAB  III
RENCANA KEGIATAN

Pada tahun Anggaran 2012 direncanakan terdapat 2 (dua) bagian kegiatan yaitu Kegitan Pokok dan Kegiatan Penunjang.

1. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok ini adalah merupakan kegiatan inti yang menjadi tujuan utama dari program Pengembangan Agribisnis untuk Pengembangan dan Rehabilitasi Infrastruktur Bidang Peternakan dan Perdesaan, serta Peningkatan Populasi Ternak Besar.

2. Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang harus ada untuk keberhasilan kegiatan pokok, kegiatan penunjang terdiri dari :
a.Penyusunan Juknis Kegiatan
Penyusunan petunjuk teknis kegiatan dimaksudkan agar terdapat acuan bagi pelaksanaan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai. Petunjuk teknis dibuat dengan mengacu pada Pedoman Umum (Pedum) dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang dibuat Pusat/Provinsi.
b. Identifikasi Calon Lokasi dan Calon Petani/kelompok Petani Peternak
1.  Lokasi yang dipilih untuk kegiatan penyebaran bibit ternak sapi potong harus memenuhi kriteria yaitu :
a.  Lokasi yang paling membutuhkan ternak sapi potong yang akan dikembangkan.
b.  Daya tampung lahan masih memungkinkan dan jumlah ternak masih jarang.
c.  Mudah dijangkau oleh perangkat dinas/instansi dalam rangka pembinaan.
d.  Prasarana dan transportasi dapat menunjang penyebaran ternak dan pemasaran ternak/hasil ternak.
e.  Bebas dari penyakit hewan menular sesuai dengan jenis dan rumpun ternak yang disebarkan.
f.   Memperhatikan keadaan sosial budaya masyarakat setempat.
g.  Syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh instansi lain yang melaksanakan penyebaran ternak. 
2.  Sedangkan untuk petani peternak calon penggunanya diutamakan kepada kelompok peternak yang telah memiliki kandang dan lahan/kebun HMTbaik secara swadaya  maupun berasal dari bantuan pemerintah.
Secara rinci tata cara seleksi akan dituangkan dalam Petunjuk Teknis.
a.    Sosialisasi Kegiatan
       Sosialisasi kegiatan dilaksanakan dalam rangka memberitahukan kepada masyarakat, instansi terkait, desa/kecamatan mengenai adanya Kegiatan Penyediaan Bibit Sapi, Kambing dan Babi pada lokasi yang telah dipilih, agar mendapat dukungan dari semua pihak.
b.    Pembinaan dan Bimbingan Teknis
       Pembinaan dan bimbingan teknis dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh petugas disemua tingkatan.

BAB IV
 PEMBIAYAAN

Pembiayaan Kegiatan Penyediaan Bibit Sapi, Kambing dan Babi dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kabupaten Seruyan tahun anggaran 2012-2013 Melalui sumber dana Dekonsentrasi, APBN maupun APBD dengan rincian sebagai berikut :
NO
URAIAN
RINCIAN
BIAYA(Rp)
KETERANGAN
VOLUME
SATUAN
I
Bidang Peternakan
1.  Bantuan bibitSapi
2.  Bantuan ternakkambing
3.  Bantuan ternakbabi

200

200

200



Ekor

Ekor

Ekor

1.500.000.000,-

   300.000.000,-

 300.000.000,-

Penyebaran di 34 desa tertinggal dalam wilayah 10 Kecamatan Kabupaten Seruyan

TOTAL


1.560.000.000,-


V. PENUTUP

Demikian Proposal Penyediaan Bibit Sapi, Kambing dan Babi dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kabupaten Seruyan tahun anggaran 2012-2013 ini dibuat dengan harapan untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan. Dan diharapkan nantinya dapat mendukung pengembangan Produksi Peternakan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani peternak di Kabupaten Seruyan.


Kuala Pembuang,     Juli   2012
Bupati Seruyan,


H.M DARWAN ALI