I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Seruyan memiliki luas wilayah ± 16.404 Km² yang
meliputi 10 (sepuluh) kecamatan terdiri dari 100 desa/kelurahan dengan jumlah
penduduk 167.419jiwa. Wilayah Kabupaten Seruyan memiliki potensi lahan yang sangat luas untuk
pengembangan peternakan secara umum terutama pengembangan sapi, kambing dan
babi.
Populasi ternak di Kabupaten Seruyan Tahun 2012adalah
sapi potong 10.908 ekor, kerbau 35 ekor, kambing 6.198 ekor, domba 810 ekor,
babi 1.620 ekor, ayam buras 63.052 ekor, ayam pedaging 47.587 ekor dan
itik/bebek 24.195 ekor. Jenis rumput yang tumbuh di wilayah Kabupaten
Seruyan cukup beragam dan belum termanfaatkan secara optimal. Populasi ternak
yang ada dibandingkan luas lahan yang tersedia masih memiliki peluang yang
sangat besar untuk pengembangan peternakan.
Pemerintah Seruyan menyadari sekali bahwa untuk
mewujudkan apa yang diinginkan segenap lapisan masyarakat tentu membutuhkan
berbagai sumber daya serta dukungan baik dari segenap lapisan masyarakat maupun
dukungan secara vertikal (pemerintah pusat). Salah satu upaya yang kini
ditempuh dalam memajukan sub sektor pertanian adalah dengan mengajukan
permohonan kepada Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia
agar kiranya dapat memberikan bantuan prasarana dan sasaran pertanian berupa :
No.
|
Program Kegiatan
|
Uraian Kegiatan
|
Volume satuan
|
1
|
Penyediaan Bibit Ternak
|
1.
Bibit Sapi Bali
|
1000 Ekor
|
Pada akhirnya apresiasi yan setinggi-tingginya kami
sematkan kepada Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia
atas dukungan yang kelak dikontribusikan kepada Pemerintah Kabupaten Seruyan
melalui pengembangan ternak sapi. Apabila permohonan ini dapat direalisasikan
sudah barang tentu hal ini merupakan suatu kebijakan yang sangat dinantikan
oleh masyarakat tani ternak dan pemerintah Kabupaten Seruyan dalam upaya
pengembangan ternak sapi pada desa/kelurahan tertinggal di Kabupaten Seruyan.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1.
Tercapainya program swasembada
daging sapi /kerbau yang dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan integrasi ternak.
2.
Meningkatkan populasi, produksi dan produktifitas ternak.
3.
Meningkatkan kualitas produksi
ternak.
4.
Memanfaatkan ketersediaan lahan
dan hijauan makanan ternak.
5.
Memperbaiki mutu genetik
ternak.
6.
Mengoptimalkan penggunaan bibit
pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lama.
7.
Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur.
8.
Menghemat dana pemeliharaan ternak jantan.
9.
Meningkatkan Pendapatan dan
kesejahteraan petani peternak yang berdampak pada Peningkatan Pendapatan Asli
daerah (PAD).
10.
Memanfaatkan lahan pertanian
yang terlantar.
11.
Memanfaatkan SDA (Sumber Daya
Alam) dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada secara optimal.
A. Kondisi Umum Wilayah Kabupaten Seruyan
Letak
Geografis
Wilayah
Kabupaten Seruyan secara Asrtonomis terletak antara antara 0°77' lintang
selatan dan 3°56' lintang selatan antara 111°49' bujur timur dan 112°84' bujur
timur kabupaten ini memiliki iklim tropis.
B. Administratif
Kabupaten
Seruyan memiliki luas wilayah 16.404 Km². Dengan rincian : hutan belantara
11.354.02 Ha, Rawa-rawa 733.49 Ha. Sungai, danau, dan genangan air lainnya
60.581 Ha. Secara administratif. Wilayah Kabupaten Seruyan Utara berbatasan
dengan :
Utara : Kabupaten Melawi Provinsi
Kalimantan Barat
Selatan : Laut Jawa
Barat : Kabupaten Kota Waringin Barat
dan Kabupaten Lamandau
Timur : Kabupaten Kota Waringin Timur
dan Kabupaten Katingan
C. Topografi
Secara
topografi Kabupaten Seruyan diklasifikasikan kontur yang beragam. Dibagian
timur merupakan daerah rawa-rawa yang terdiri dari rawa pasang surut dan rawa
lebak serta ditumbuhi vegetasi berupa bakau dan kayu-kayu rawa. Bagian barat
adalah daerah rawa-rawa yang terdiri dari rawa pasang surut dan rawa lebak yang
mempunyai vegetasi hutan mangrove dan kayu-kayu rawa. Bagian rawa merupakan
berbukit-bukit dengan ketinggian diatas
150 m. Dari permukaan laut dan kemiringan 14-40 m. Bagian selatan
merupakan daerah daratan rendah terdiri atas lahan rawa dan pantai dengan
ketinggian dan kemiringan 0-50 m. Dari permukaan laut dan 0-8 daerah ini kaya
akan perikanan laut dan darat.
D. Klimatologi
Wilayah
Kabupaten Seruyan termasuk daerah yang beriklim tropis dengan suhu udara
rata-rata 29°C dengan tenperatur tertinggi 34°C. Curah hujan pertahun rata-rata
pertahun 3.379.8 mm. Musim penghujan akan terjadi antara bulan desember-maret.
Sedangkan musim kemarau akan terjadi bulan Juli-September.
E. Tanah
Jenis
tanah di Kabupaten Seruyan terdiri dari tanah Organosol, Alupial,, Regosol, PMK, Podsol, Litasol dan Laterit. Menurut
tingkat kesuburannya, tanah di Kabupaten Seruyantermasuk dalam kelas IV, V dan
III, yang secara umum mempunyai tingkat kesuburan yang rendah.
III. RENCANA KEGIATAN
1. Nama Kegiatan.
-
Pengembangan Ternak Sapi Kementrian Pembangunan Daerah
Tertinggal Untuk Kabupaten Seruyan Tahun anggaran 2013
2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
-
Wilayah Kabupaten Seruyan di Kecamatan Seruyan Hilir
3. Sumber dan Nilai Pembiayaan
-
Sumber pembiyaan dari Kementrian Pembangunan Daerah
Tertinggal Republik Indonesia, yang dialokasikan untuk Penyediaan Bibit Ternak
IV. RENCANA
ANGGARAN BIAYA
NO
|
PROGRAM DAN URAIAN
KEGIATAN
|
ALOKASI ANGGARAN
|
||
VOLUME
|
HARGA SATUAN (Rp)
|
JUMLAH BIAYA (Rp)
|
||
1
|
Penyediaan Bibit Ternak
a.
Bibit sapi bali
|
1000 Ekor
|
10.000.000
|
10.000.0
|
V. INDIKATOR
KINERJA
Tolak ukur dalam pelaksanaan kegiatan Bantuan
Pengembangan Bibit Sapi Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Republik
Indonesia Kabupaten Seruyan:
-
Input
Dana Penyelenggaraan kegiatan sebesar Rp. 10.000.000.000
-
Output
Tersalurnya
dana sebesar Rp. 10.000.000.000
-
Outcomes
Tersedianya
bibit ternak
-
Manfaat
Dengan
asumsi terlaksananya penyediaan bibit ternak
maka terdukunglah upaya percepatan pembangunan ekonomi pertanian di
wilayah desa/kelurahan sebagai wilayah desa/kelurahan tertinggal.
-
Dampak
Meningkatnya
perekonomian petani peternak di wilayah Seruyan Hilir sebagai wilayah
desa/kelurahan tertinggal.
VI. PENUTUP
Demikian Proposal Pengembangan Bibit Sapi Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia di
Kabupaten Seruyan merupakan salah
satu wujud kepedulian pemerintah pusat yang diimplementasikan dalam pengembangan bibit sapi melalui asfek
peningkatan dan pengembangan pada sub sektor pertanian dan peternakan.
Apabila hal
tersebut dapat terealisasikan tentunya akan dapat memberikan andil yang sangat
signifikan dalam rangka pengembangan bibit sapi di wilayah desa/ kelurahan
tertinggal dan sekaligus sebagai formulasi kebijakan swasembada daging
sapi/kerbau di Kabupaten Seruyan.
Kuala Pembuang, Maret 2013
Bupati Seruyan,
H. M. DARWAN ALI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar