Jumat, 08 Maret 2013

PROPOSAL PENGEMBANGAN SAPI POTONG KAB.SERUYAN


I.  PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Kabupaten Seruyan memiliki luas wilayah ± 16.404 Km² yang meliputi 10 (sepuluh) kecamatan terdiri dari 100 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk 167.419jiwa. Wilayah Kabupaten Seruyan memiliki potensi lahan yang sangat luas untuk pengembangan peternakan secara umum terutama pengembangan sapi, kambing dan babi.
Populasi ternak di Kabupaten Seruyan Tahun 2012adalah sapi potong 10.908 ekor, kerbau 35 ekor, kambing 6.198 ekor, domba 810 ekor, babi 1.620 ekor, ayam buras 63.052 ekor, ayam pedaging 47.587 ekor dan itik/bebek 24.195 ekor.  Jenis rumput yang tumbuh di wilayah Kabupaten Seruyan cukup beragam dan belum termanfaatkan secara optimal. Populasi ternak yang ada dibandingkan luas lahan yang tersedia masih memiliki peluang yang sangat besar untuk pengembangan peternakan.
Pemerintah Seruyan menyadari sekali bahwa untuk mewujudkan apa yang diinginkan segenap lapisan masyarakat tentu membutuhkan berbagai sumber daya serta dukungan baik dari segenap lapisan masyarakat maupun dukungan secara vertikal (pemerintah pusat). Salah satu upaya yang kini ditempuh dalam memajukan sub sektor pertanian adalah dengan mengajukan permohonan kepada Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia agar kiranya dapat memberikan bantuan prasarana dan sasaran pertanian berupa :
No.
Program Kegiatan
Uraian Kegiatan
Volume satuan
1
Penyediaan Bibit Ternak
1.   Bibit Sapi Bali
1000 Ekor

Pada akhirnya apresiasi yan setinggi-tingginya kami sematkan kepada Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia atas dukungan yang kelak dikontribusikan kepada Pemerintah Kabupaten Seruyan melalui pengembangan ternak sapi. Apabila permohonan ini dapat direalisasikan sudah barang tentu hal ini merupakan suatu kebijakan yang sangat dinantikan oleh masyarakat tani ternak dan pemerintah Kabupaten Seruyan dalam upaya pengembangan ternak sapi pada desa/kelurahan tertinggal di Kabupaten Seruyan.
B.   Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1.    Tercapainya program swasembada daging sapi /kerbau yang dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan integrasi ternak.
2.    Meningkatkan  populasi, produksi dan produktifitas ternak.
3.    Meningkatkan kualitas produksi ternak.
4.    Memanfaatkan ketersediaan lahan dan hijauan makanan ternak.
5.    Memperbaiki mutu genetik ternak.
6.    Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lama.
7.    Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur.
8.    Menghemat dana pemeliharaan ternak jantan.
9.    Meningkatkan Pendapatan dan kesejahteraan petani peternak yang berdampak pada Peningkatan Pendapatan Asli daerah (PAD).
10. Memanfaatkan lahan pertanian yang terlantar.
11. Memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada secara optimal.


A.   Kondisi Umum Wilayah Kabupaten Seruyan
Letak Geografis
Wilayah Kabupaten Seruyan secara Asrtonomis terletak antara antara 0°77' lintang selatan dan 3°56' lintang selatan antara 111°49' bujur timur dan 112°84' bujur timur kabupaten ini memiliki iklim tropis.

B.   Administratif
Kabupaten Seruyan memiliki luas wilayah 16.404 Km². Dengan rincian : hutan belantara 11.354.02 Ha, Rawa-rawa 733.49 Ha. Sungai, danau, dan genangan air lainnya 60.581 Ha. Secara administratif. Wilayah Kabupaten Seruyan Utara berbatasan dengan :
Utara              : Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat
Selatan          : Laut Jawa
Barat               : Kabupaten Kota Waringin Barat dan Kabupaten Lamandau
Timur              : Kabupaten Kota Waringin Timur dan Kabupaten Katingan 

C.   Topografi
Secara topografi Kabupaten Seruyan diklasifikasikan kontur yang beragam. Dibagian timur merupakan daerah rawa-rawa yang terdiri dari rawa pasang surut dan rawa lebak serta ditumbuhi vegetasi berupa bakau dan kayu-kayu rawa. Bagian barat adalah daerah rawa-rawa yang terdiri dari rawa pasang surut dan rawa lebak yang mempunyai vegetasi hutan mangrove dan kayu-kayu rawa. Bagian rawa merupakan berbukit-bukit dengan ketinggian diatas  150 m. Dari permukaan laut dan kemiringan 14-40 m. Bagian selatan merupakan daerah daratan rendah terdiri atas lahan rawa dan pantai dengan ketinggian dan kemiringan 0-50 m. Dari permukaan laut dan 0-8 daerah ini kaya akan perikanan laut dan darat.

D.   Klimatologi
Wilayah Kabupaten Seruyan termasuk daerah yang beriklim tropis dengan suhu udara rata-rata 29°C dengan tenperatur tertinggi 34°C. Curah hujan pertahun rata-rata pertahun 3.379.8 mm. Musim penghujan akan terjadi antara bulan desember-maret. Sedangkan musim kemarau akan terjadi bulan Juli-September.

E.   Tanah
Jenis tanah di Kabupaten Seruyan terdiri dari tanah Organosol, Alupial,, Regosol, PMK, Podsol, Litasol dan Laterit. Menurut tingkat kesuburannya, tanah di Kabupaten Seruyantermasuk dalam kelas IV, V dan III, yang secara umum mempunyai tingkat kesuburan yang rendah.

III. RENCANA  KEGIATAN

1.  Nama Kegiatan.
-       Pengembangan Ternak Sapi Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Untuk Kabupaten Seruyan Tahun anggaran 2013

2.  Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
-       Wilayah Kabupaten Seruyan di Kecamatan Seruyan Hilir

3.  Sumber dan Nilai Pembiayaan
-       Sumber pembiyaan dari Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, yang dialokasikan untuk Penyediaan Bibit Ternak

IV. RENCANA ANGGARAN BIAYA
NO
PROGRAM DAN URAIAN KEGIATAN
ALOKASI ANGGARAN
VOLUME
HARGA SATUAN (Rp)
JUMLAH BIAYA (Rp)
1
Penyediaan Bibit Ternak
a.   Bibit sapi bali
1000 Ekor
10.000.000
10.000.0

V. INDIKATOR KINERJA
Tolak ukur dalam pelaksanaan kegiatan Bantuan Pengembangan Bibit Sapi Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia Kabupaten Seruyan:
-       Input
Dana Penyelenggaraan kegiatan sebesar Rp. 10.000.000.000

-       Output
Tersalurnya dana sebesar Rp. 10.000.000.000

-       Outcomes
Tersedianya bibit ternak

-        Manfaat
Dengan asumsi terlaksananya penyediaan bibit ternak  maka terdukunglah upaya percepatan pembangunan ekonomi pertanian di wilayah desa/kelurahan sebagai wilayah desa/kelurahan tertinggal.

-        Dampak
Meningkatnya perekonomian petani peternak di wilayah Seruyan Hilir sebagai wilayah desa/kelurahan tertinggal.

VI. PENUTUP

Demikian Proposal Pengembangan  Bibit Sapi Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia di Kabupaten Seruyan merupakan salah satu wujud kepedulian pemerintah pusat yang diimplementasikan dalam  pengembangan bibit sapi melalui asfek peningkatan dan pengembangan pada sub sektor pertanian dan peternakan.

Apabila hal tersebut dapat terealisasikan tentunya akan dapat memberikan andil yang sangat signifikan dalam rangka pengembangan bibit sapi di wilayah desa/ kelurahan tertinggal dan sekaligus sebagai formulasi kebijakan swasembada daging sapi/kerbau di Kabupaten Seruyan.


Kuala Pembuang,     Maret  2013
Bupati Seruyan,


H. M. DARWAN ALI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar