Minggu, 10 April 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF NBM KAB SERUYAN TA. 2015
                Pemantauan ketersediaan pangan penduduk harus dilakukan secara rutin dan berkala setiap tahun untuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Ketahanan Pangan yang ditunjukkan oleh jumlah ketersediaan energy sebesar 90% dari 2200 kkal/kapita/hari dan jumlah ketersediaan protein 57 gr/kapita/hari sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65 tahun 2010 tentang Standar pelayanan Minimal Bidang Ketahanan pangan. Dengan demikian, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Seruyan menyusun dokumen kajian Ketersediaan Pangan (NBM-PPH) yang bekerjasama dengan MWA Training & Consulting, Pusat Pelatihan dan Pengembangan Ketahanan Pangan.
            Kegiatan ini bertujuan untuk : (1) Menyusun Neraca Bahan Makanan Kabupaten Seruyan tahun 2015, (2) Menganalisis jumlah ketersediaan pangan penduduk Kabupaten Seruyan tahun2015 sebagai bentuk pemantauan terhadap penyediaan pangan penduduk dalam rangka pencapaian SPM, (3) Menganalisis situasi keanekaragaman ketersediaan pangan penduduk Kabupaten Seruyan tahun 2015 sebagai bentuk pemantauan terhadap penyediaan pangan penduduk dalam rangka pencapaian SPM, (4) Menganalisis dan mengevaluasi pencapaian SPM biadang ketersediaan pangan penduduk Kabupaten Seruyan dan (5)  Merumuskan kebijakan dan program aksi pengembangan penyediaan pangan tahun 2015 – 2016 untuk mewujudkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan.
            Data yang digunakan adalah data sekunder lintas SKPD terkait Ketahanan Pangan di kabupaten seruyan, yaitu data jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, data pengadaan atau penyediaan pangan (produksi, impor, ekspor, dan perubahan stok), data penggunaan pangan dan faktor konversi pangan. Selain itu, dibutuhkan pula dokumen kebijakan daerah seperti RPJMD dan Renstra SKPD terkait ketahanan pangan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Program Aplikasi Analisis Ketersediaan Pangan dalam Rangka Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) hasil pengembangan dari Aplikasi Analisis Pola Pangan Harapan Neraca Bahan Makanan (Baliwati et. Al 2005) oleh MWA Training & Consulting tahun 2012 yang disesuaikan dengan penyusunan yang dilakukan oleh tim NBM Pusat Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian.
            Analisis dilakukan secara deskriptif menggunakan Microsoft Excell, yaitu meliputi : (1) Analisis situasi ketersediaan pangan (angka kecukupan energy, angka kecukupan protein, dan skor PPH) tahun 2015 serta tingkat pencapaiannya terhadap SPM dan ideal dan (2) Analisis dan evaluasi pencapaian skor PPH) tahun 2015 serta tingkat pencapaiannya terhadap SPM dan ideal dan (2) Analisis dan evaluasi pencapaian skor PPH, penyediaan dan produksi pangan sesuai tahun dasar 2015.
            Situasi ketersediaan Pangan di kabupaten Seruyan telah memenuhi SPM jenis pelayanan dasar ketersediaan dan cadangan pangan dengan indikator ketersediaan energy dan protein. Ketersediaan energy sebesar 124 kkal/kap/hari atau 57.9%AKE dan ketersediaan protein 258 gr/kap/hari atau 288% AKP. Pangan yang tersedia dalam jumlah yang cukup adalah padi-padian, pangan hewani, umbi-umbian, kacang-kacangan, serta sayur dan buah. Sementara itu pangan yang belum mencukupi kebutuhan adalah minyak dan lemak, buah/biji berminyak, dan gula.
            Pangan yang tersedia di Kabupaten Seruyan sudah cukup beragam dengan skor PPH sebesar 96,50. Pangan yang sudah mencapai skor PPH maksimum adalah padi-padian (25,0 pangan hewani (24,0), umbi-umbian (2,5), kacang-kacangan (10,0), serta sayur dan buah (30,0), buah/biji berminyak (1.0). Pangan yang belum mencapai skor PPH maksimum adalah minyak dan lemak (2.8 dari 5,0),  dan gula (0,9 dari 2,5).

            Ketersediaan pangan di Kabupaten Seruyan harus dipertahankan pada komoditas padi-padian, pangan hewani, umbi-umbian, kacang-kacangan, serta sayur dan buah. Komoditas minyak dan gula tidak dapat diproduksi secara subsistem sehingga harus dijamin pasokannya dari daerah lain sesuai dengan proyeksi penyediaan yang telah disusun hingga tahun 2016. Komoditas buah/biji berminyak harus ditingkatkan produksinya dan atau dijamin pasokannya dari daerah lain pada jumlah yang telah diproyeksikan hingga tahun ideal 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar